Chester Bennington


Awalnya nama diatas begitu asing. Dan emang ga ngeh aja kalo dia nama vokalisnya Linkin Park. Hingga kemudian, Agustus kemarin dia meregang nyawa. Gak perlulah saya jelasin kenapa toh pastinya kalian udah pada tau juga.


Emang yaa, setelah seseorang pergi, kadang kita malah baru sadar, dan baru ngeh betapa penting hidup dia. Dan justru setelah dia pergi saya malah kepo dan cari tau siapa dia ini, hingga pencarian berakhir di masa lalu dia yang gelap. Miris, sedih. Itulah yang membuat lagu-lagu yang dia ciptakan bernuansa berontak. Berteriak. Entah dia marah untuk diri sendiri atau untuk orang yang menyakiti dia.


Dan setelah dia pergi, saya justru baru bener-bener mendengarkan albumnya dan mulai menghafal judulnya, karena emang saya gak pernah hafal lagu mancanegara padahal lagu-lagunya udah cukup sering diputar di radio. Bahkan beberapa hari setelah kepergiannya, Prambors hampir selalu memutar lagu Heavy setiap malam. Lagu yang menemai saya kala terbangun tengah malah untuk sekedar mematikan lampu kamar, atau menyuruh ibu pindah tidur dari kursi ke ranjang tidur. 


Untuk beberapa kasus, sosok idola yang meninggal dengan buhun diri, apalagi punya pengemar yang tidak sedikit, bisa menular. Mengikuti sosok idolanya. Terlalu ekstrim memang, tapi siapalah kita yang menjudge keputusan seseorang?


Saya rasa dia layak diidolakan banyak orang terlepas dari perilaku yang buruk (mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan), tapi dia sanggup untuk berjuang. Sanggup bertahan sekian tahun, meski akhirnya harus menyerah kalah pada depresi menahun yang dia idap sedari remaja. 


Yang jelas, kini, saya adalah satu pengemarnya. Salah satu yang menggagumi lagu-lagunya. Lagu-lagu yang kan mengingatkan saya untuk terus bertahan...... 












Komentar