Review Permata Hati Benama Flara


Sinopsis:
Passionku adalah bekerja di lembaga bantuan hukum. Kalau aku bekerja di lawfirm, lalu siapa yang membela kaum marginal seperti aku? Kaum perempuan korban laki-laki biadab yang hanya menggunakan perempuan sebagai alat pemuas seks belaka- Mutiara. 

"Aku nggak butuh jutaan koloni perempuan di sana, aku butuh perempuan yang mandiri, keras, dan memperjuangkan anaknya seperti kamu, Mutiara Tama Diningrat dan aku mau Flara jadi anak aku" - Naufal.
"Mimpi lo terlalu common buat ukuran anak perempuan! Terlalu sederhana Mut!" Aku tahu sekali Ganie. The amazing capitalist lawyer! - Ganie

Review:
Novel ini bercerita tentang perjuangaan feminisme yang ideal dengan penggambaran sudut pandang seseorang perempuan untuk bisa memperjuangkan hak-haknya. Tentang seorang Ibu yang berjuang mendapat akta kelahiran untuk anaknya. Selain perjuangan seorang ibu, kasih sayang seorang Ayah pun menjadi alur yang tak bisa dilepaskan dari novel ini.
Kisah persahabatan antara dua tokoh utama, Mutiara dan Genie, dapat membuat iri siapapun yang membaca.
Jarangnya novel yang bertema hukum dan feminisme menjadi salah satu daya pikat novel ini. Meski bertema hukum, namun jauh sekali dari kesan membosankan, karena dalam setiap bab muncul cerita tak terduga. Namun, karena bertema hukum bacaan ini lebih cocok dibaca usia 18+, hehehee. 
Twist yang tidak mudah ditebak di akhir novel, membuat pembaca penasaran akan endingnya.
Dengan halaman yang tak terlalu tebal, novel ini cocok menemani dalam perjalanan berangkat/pulang kantor. Tak salah jika novel ini pun layak menjadi daftar koleksi bacaan 

“masa lalu seseorang tidak bisa dijadikan alasan untuk menolak cinta dari orang yang tulus mencintaimu”

Rating: 5/5 
Berminat dengan buku ini? Bisa pesan via: SMS/WA/Telegram ke 0819 0422 1928




Komentar