Miss u Surabaya

Terimakasih buat ibuk yang akhirnya udah ngebolehin aku buat nonton ke Surabaya. Dengan kegalauan, sempat ragu iya apa enggak. Sempat gak dibolehin pergi, tapi akhirnya aku jadi pergi juga. Mungkin emang harus ikhlas dan rela dulu baru semua dapat terlihat. Kalo mengingat gimana aku sempat iklas dan gak berharap bisa nonton. Tapi pada akhirnya aku nonton juga. Seneng... :)
Semua gak lepas dari impian kecil aku yang udah sejak dulu pengen banget bisa nonton mereka langsung di lapangan. Jaman SMA itu kayanya mustahil. Dengan aku yang masih status pelajar, masih harus sekolah setiap hari. Jadi gak mungkin banget kalo harus nonton langsung. Sejak kuliah, lama-lama mimpi itu satu demi satu terwujud :'). Gimana aku yang sejak sebulan sebelumnya udah merencanakan buat nonton langsung di Solo, dan akhirnya emang beneran nonton di Sritex Arena. Demi sebuah mimpi. Pertandingan sengit antara Garuda vs Aspac yang jadi pertandingan pertama yang aku tonton langsung. Gak sempat foto bareng, tapi setidaknya aku sudah cukup puas hanya dengan nonton saja. 

Gak berselang lama dari itu. Setelah selesai pertandingan NBL 2010-2011. Lagi-lagi aku dikejutkan dengan kabar bahwa Timnas Basket Indonesia yang akan berlaga di Sea Games akan datang ke Yogyakarta untuk melakukan eksebisi. Wow., Kesempatan ini tak akan aku sia-siakan. Hanya 2 hari di Yogya, aku pergunakan untuk menonton aksi mereka dan foto bareng tentu saja. Meski saat itu aku sedang sibuknya UTS dengan segepok Take Home. Tapi niat, tekad dan semangat untuk bertemu mengalahkan itu semua. Seperti yang udah pernah aku ceritain di kisa sebelumnya.

Setelah Sea Games selesai, lalu mulai season baru 2011-2012. Kembali aku mendapat kejutan dari NBL. Sejak setahun setelah NBL resmi mengeluarkan jadwal pertandingan, aku udh persiapan untuk menonton Championship Seris Final yang untuk pertama kalinya dilakukan di Yogyakarta. Setiap hari aku gak sabar buat nonton menunggu moment itu. Dan lagi-lagi mimpi kecil itu akhirnya terwujud. Butuh kesabaran, perjuangan dan rasa iklas yang luar biasa buat bisa nonton mereka langsung. 

Lagi-lagi Tidak berselang lama dari Final Champion Series, NBL membuat All Star pertama di ajang NBL.  All star digelar di dua kota berbeda. Tanggal 27 Juni di kota Bandung dan 30 Juni di Kota Surabaya. Karena, memang tanggal 30 Juni ujian ku telah selesai, aku berniat untuk nonton langsung ke sana. Tapi itu semua bukan lah perkara mudah. Tidak secepat dan semudah itu mendapat izin. Apalagi Surabaya tergolong jauh. Tapi aku rasanya udah muak, bosan, capek, dan lelah setelah 1 semester digempur tugas yang gak ada hentinya. Jadi wartawan itu tidak semudah yang dibayangakan. LELAH. 
Tapi akhirnya semua happy ending. Ibuk yang semula tidak mengizinkan, akhirnya memperbolehkan, dan beliau malah ikut serta. Itu semua lebih dari sekedar cukup :"D

Aku udh menyangka kalo Surabaya bakal heboh. Bakal gila dan seru. Dan itu bener-bener terbukti. Terlihat dari DBL Arena yang penuh. Karena emang di dalam GOR sendiri terlihat kecil dibanding dengan GOR UNY. Saat pertandingan Legend selesai dan pemain NBL mulai bermunculan. Suasana GOR semakin panas!! Apalagi kalo bukan kehadiran Dimaz Muharri yang datang masuk ke lapangan dengan rambut tergerai diikuti dengan teriakan fans perempuan. Dia awalnya aku kira akan membantu Freddy Chen untuk Slam dunk Contes, tapi ternyata dia malah dengan humor dan pede yang tinggi masuk lapangan membawa kamera DSLR dengan tele yang aku gak paham itu apa. 

Saat disela-sela acara NBL all star, lagi-lagi penonton dibuat tertawa dengan adegan lucu pemain saat ditanya Cinta, Galau, tebak lagu, tebak gambar dan kekocakan lain yang jarang diketahui. Dan sepertinya NBL paham apa yang membuat semua itu akan meriah dan lebih heboh kalo bukan Vamiga dan Dimaz? Saat ada wajah mereka di Layar lagi-lagi penonton heboh, teriakan fans dimana-mana. Jelas, mereka idola basket masa kini. Teriakan akan semakin kencang dan membahana saat Dimaz ditanya seputar cinta dan galau. Kalo boleh berandai-andai, misal saja, pamor Dimaz ini lebih terkenal dari pada Irvan Bachdim, atau Diego Michel, mungkin komenter fans di twitter akan menjadi Trending Topik dan Dimaz akan lebih dan lebih dikenal. :) 

Itu semua hanya bumbu. Dan sekali lagi tidak ada habis untuk berterima kasih dengan Surabaya hingga akhirnya untuk pertama kali aku nonton langsung di DBL Arena. Semua berjalan tanpa ekspektasi apa-apa, tanpa persiapan yang berlebihan hanya sekedar hiburan melepas penat selama berkuliah. Kalo ditanya, apa yang kamu dapat dari semua pengorbanan untuk basket Indonesia? Aku akan menjawab mendapat Teman, dan Keluarga baru. Di sana aku menemukan seorang AKU. Tanpa membawa aku kuliah dimana, keluargaku siapa, latarbelakang ku apa, aku membaur, aku berbagi kegembiraan, suka cita. :) Hal ini yang tidak pernah aku temukan dalam moment manapun. Padahal kalo mau dibilang, aku hanya kenal mereka, baru. Saat itu juga. Entah besok akan seperti apa, tapi teman yang aku dapatkan di sini bener-bener membuat aku semangat dan terharu. Di saat teman kuliah lain sibuk, Amel juga sibuk, ada saja dari mereka yang mengirimkan pesan di twitter, selamat pagi, semangat, dll. Masih ada di luar sana yang akan memberiku semangat sekalipun orang terdekatku larut dalam kesibukan. Terimakasih :") . Entah apa yang harus aku lakukan untuk membalas kalian? Kalian sungguh luarbiasa. membuat AKU ada dan diterima saat yang lain tidak menganggap AKU ada. 

Bonus terakhir sebelum pulang ke Yogya, kegilaan yang aku lakukan adalah, mendatangi mess CLS di Kertajaya pagi hari. Padahal itu hari minggu dan mereka tidak ada jadwal latihan apapun. Saat hendak memarkir sepeda motor, dari atas berada terlihat Wijaya Saputra yang sepertinya baru bangun tidur dan hendak pergi mandi. Sontak aku salting. Ka Wijin gitu aja udah keren. Dengan tanpa malu, aku teriak manggil namanya dari bawah,dan di balas dengan lambaian tangan dan Halo. Sumpah kalo bisa mungkin aku bakal pingsan! Gak lama, datang managernya. berbicara singkat lalu diperbolehkan menunggu di arena ruang makan.
Aku dan Claudia asik melihat deretan Piala, dokumentasi yang dipigura. Saat sedang asik menunggu. Taraaaaa muncul Ernest. Kyaaaaaa. "Haiiiii" itu kata pertama yang aku ucapkan kala bertemu dia. Dia malah bengong ditempat sambil bawa sekeranjang cucian. Dia juga bingung kenapa kita berdua tiba-tiba bisa berada disana pagi itu. :D. Cukup lama berselang setelah itu, datang ka Wijin dengan setelan rapi. bahkan terlalu ganteng kalo aku bilang. dan  pagi itu dia kelihatan wow... Waktu kita tanya mau kemana, dia jawab mau ke Gereja dulu. Makin salut aku sama kaka satu ini.
Tawa dan kehebohan mewarnai pagi itu. Dasar emang Ernest juga gak jaim, jadi yaa kita juga enjoy aja ketawa-ketawa gitu. Itu pertama kalinya aku ngobrol santai dengan seorang pemain basket profesional. :). Berkesan. Meski memang terihat tidak mutu dan tidak jelas apa yang akan kita lakuakn pagi itu. Tapi Terimakasih ka :)

Entah kapan aku bisa ke DBL Arena lagi, nonton bersama keluarga baru lagi? Bersama teman baru? Aku tidak tau dan tidak merencakan apa-apa, semua berjalan dengan sendirinya. Mungkin emang udah jodoh untuk bertemu di Surabaya. Dan sepertinya memang butuh hal gila untuk kembali menjadi jadi orang waras :) 

Itu kisah panjangku untuk Basket. Lagi-lagi Basket. karena itu memang Passion ku :D.

Sampai Jumpa lagiiii

Komentar