kecewa

ternyata lama pertemanan tak menjamin akan awetnya hubungan. bahkan karena rasa sakit dan kecewa terkadang bisa membuat sikap seseorang menjadi berubah.

yaaa rasa kecewa yang tetap belum ada obatnya. mungkin bisa memaafkan, tapi melupakan? belum tentu. kita tidak tau dalamnya rasa sakit yang dirasakan. sedihnya rasa sepi yang berlalu. hilangnya rasa percaya.

percayalah hal ini tak terlihat mudah. bahwa kecewa itu masih ada. meski udah berlalu sekian bulan, tapi tetap saja tak ada yang bisa merubah itu semua. tidak juga pelukan, tidak juga kehadiran.

kecewa tetap kecewa yang akan terus menggaga hingga nanti luka itu kering sendiri entah kapan. bahwa pertemuan terakhir kita, aku rasa "beda". canda tawa kita tak lagi sama. sinar tawanya pun beda. entah tapi kadang aku ga nyambung candaan kalian. oh ternyata ini fase perubahan. yaaa tahap dimana kita mulai bisa merelakan dan melepaskan teman lama dan menyabut teman baru.

bagiku, jujur sudah terlambat untuk memperbaiki. kecewa dan sepi telah menjadi teman baruku. akupun terbiasa tanpa hadirnya kalian. terbiasa tidak tau kabar kalian, terbiasa tidak mendengar curhat dan keluh kesah kalian.

apa aku salah??? aku egois ya. tapi bukannya manusia memang diciptakan egois?
setahun aku berjuang dengan keringat, tetes air mata, rasa menyerah, rasa ga berguna, kalian dimana? haruskah aku panggil kalian yang telah punya kesibukan? punya teman lain?

mungkin hanya masalah komunikasi. aku hanya punya pager sedang kalian sudah punya HP. gak akan pernah nyambung.... aku menulis puluhan status di Line tak ada satupun dari kalian merespon, ohh kalian lebih aktif di BBM, betapa tololnya saya mengira bahwa Line itu sudah paling ngetop.
salah saya yang lebih aktif di Line dengan beragam stikernya yang variatif daripada BBM yang hanya nyampah di recent update??

tapi waktu yang telah lewat tetap sulit mengobati kecewa ini. sedih yang dibiarkan terlalu lama basah. mendadak aku pun berubah pikiran. aku yang tak terbiasa kalian hadir saat moment tertetu jadi berpikir canggungkah nanti? sikap apa yang akan kulakukan jika kalian hadir?

aaaaahh kenapa kaku sekali aku? kenapa rasa kecewa dan sedih ini harus ada?
mungkin terlalu lama memendam membuat kecewa ini semakin tumbuh. mungkin aku harus jujur tentang apa yang aku rasa dan pikirkan. tentang ketidaknyamannyaku.

well, karena ini blog pribadi yaaa isinya curhat. mungkin sebagian isinya mengeluh. tapi biarlah. mungkin dengan menulis, obat yang manjur mengatasi kecewaku.

Komentar